Rabu, 07 September 2016

Elektronika Analog

Resitor

Resistor adalah komponen dasar elektronka yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalirdalam suatu rangkaian. Resistor Bersifat resistif disebut Ohm atau di lambangkan dengan simbol
Ω (Omega).

Karakteristik utama dalam penggunaan resistor yaitu
a. harga resitansinya
b. rating dayanya

Rating daya menunjukkan daya maksimum yan bisa didisipasikan tanpa menimbulkan panas yang berlebihan sehingga rusak terbakar. Disipasi menunjukan daya sebesar 12.R akan dibuang/digunakan oleh resistor. Disipasi ini menjadi panas seiring dengan waktu yang berjalan.
Bentuk resistor yang umum adalah seperti tabung dengan dua kaki di kiri dan kananpada badannya terdapat lingkaran yang membentuk cincin kode warna untuk mengetahui besar resistansi tanpa mengukur besarnya dengan Ohmmeter. Kode warna tersebut adalah standar manufaktur yang di keluarkan oleh EIA (Elektronic Industries Association) seperti yang di tunjukkan pada tabel di bawah

Besarnya ukuran resistor sangat tergantung watt atau daya maksimum yang mampu di tahan oleh resistor. Umumnya di pasar tersedia ukuran 1/8, 1/4, 1, 2, 5, 10 dan 20 watt. Resistor yang memiliki daya maksimum 5, 10 dan 20 watt umumnya berbentuk balok berwarna putih dan nilai resitansinya dicetak langsung dibadanya, misal 1KΩ 5W

Contoh :

            Urutan cincin warna (resistor):
                       Coklat Ungu biru emas : 1   7    X10⁶      ± 5%  = 17MΩ ± 5%
                        Coklat Merah hitam jingga coklat : 1  2  0  10³  ± 1% = 120KΩ ±5%

Resistor dibedakan

a. menurut bahan
  • Resistor yang bahan dasarnya dari lilitan ( wirewound resistor)
  • Resistor yang bahan dasarnya dari karbon
  • Resistor film
b. Menurut kelinineran nilai arusnya (tidak sesuai dengan hukum ohm V=I.R
  • Thermistor (resistor yang sensitive terhadap temperatur
  • VDR (Voltage Dependent Resistor yaitu resitor yang tergantung terhadap tegangan)
  •  LDR (Light Dependent Resistor yaitu resistor yang sensitive terhadap cahaya)
  • Resistor yang sensitive terhadap tekanan/tegangan
c. Menurut nilai tahanannya
  • Resistor dengan nilai yang tetap (fixed resistor)
          Resistor tetap yaitu resistor yang nilai hambatannya relatif tetap, biasanya terbuat dari karbon, kawat atau panduan logam. Nilainya hambatannya ditentukan oleh tebalnya dan panjangnya lintasan karbon.
  • Resistor dengan nilai yang berubah-ubah (variable resistor/potensiometer)
          Resistor variable atau potensiometer, yaitu resistor yang besarnya hambatan dapat diubah-ubah. yang termasuk ke dalam potensio meter ini antara lain : Resistor KSN (Koefisien suhu negatif), Resistor LDR (light dependent resitor) dan resistor VDR (Voltage Dependent Resistor). Dengan simbol :
Resistor yang mempunyai kode angka dan huruf biasanya adalah resistor lilitan kawat yang di selubungi dengan keramik/porselin.

Arti kode angka dan huruf pada resistor dengan kode 5 W 22RJ adalah sebagai
berikut :
  •  5 W berarti kemampuan daya resistor besarnya 5 watt
  •  22 R berarti besarnya resitor 22Ω
  •  Dengan besarnya toleransi 5%





Rangkaian Resistor

Rangkaian resistor secara seri akan mengakibatkan nilai resitansi total semakin besar. Di bawah contoh resistor yang di rangkai secara seri.
Pada rangkaian resistor seri berlaku rumus :

Rtotal = R₁ + R₂ + R₃
Rangkaian resistor secara paralel akan mengakibatkan nilai resistansi pengganti semakin kecil. Di bawah ini contoh yang di rangkai secara paralel. Pada rangkaian resistor paralel berlaku rumus :
Rpengganti = 1/R₁ + 1/R  + 1/R

Tidak ada komentar:

Posting Komentar