Selasa, 15 November 2016

Pengertian Power Supply

Pengertian Power Supply Beserta Fungsinya

Gambar Power Supply


Pengertian Power Supply

Power supply adalah suatu perangkat keras pada komputer yang bertugas mengalirkan arus listrik untuk komponen2 / hardware pada komputer dengan arus DC ( arus searah ), Power supply juga perangkat keras berupa kotak yang isinya merupakan kabel-kabel untuk menyalurkan tegangan ke dalam perangkat keras lainnya. Perangkat keras ini biasanya terpasang di bagian belakang (di dalam) casing komputer.

Fungsi Power Supply

Fungsi Power supply yakni mengaliri arus listrik untuk komponen2 / hardware pada komputer dengan arus DC( arus searah ), Power Supply juga berfungsi untuk mengubah tegangan AC menjadi DC, karena perangkat keras komputer hanya dapat beroperasi dengan arus DC.

Cara Kerja Power Supply

Ketika kita menekan tombol power pada casing, yang terjadi adalah langkah berikut.
Power supply akan melakukan cek dan tes sebelum membiarkan sistem start. Jika tes telah sukses, power supply mengirim sinyal khusus pada motherboard, yang di sebut power good
- See more at: http://www.solusikompi.com/2014/08/pengertian-dan-fungsi-power-supply.html#sthash.AHg12vSS.dpuf
Power supply akan melakukan cek dan tes sebelum membiarkan sistem start. Jika tes telah sukses, power supply mengirim sinyal khusus pada motherboard, yang di sebut power good.


 

Sabtu, 29 Oktober 2016

Macam-macam Sensor Elektro dan Fungsinya




Hai semua para pembaca blogging pada kesempatan kali ini ane mau berbagi ilmu tentang Macam-macam Sensor Elektronika, Nah kita langsung aja yuuk baca artikel di bawah, mudah-mudahan bermanfaat ya bagi kalian semua.. :D :D

1. Proximity Switch

Secara bahasa Proximity Switch berarti, Proximity artinya jarak atau kedekatan, sedangkan
Switch artinya saklar jadi definisinya adalah sensor atau saklar otomatis yang mendeteksi logam berdasarkan benda tersebut dekat dengan sensor maka benda tersebut terdeteksi oleh sensor yang dapat mendeteksi adanya target jenis logam atau benda padat lainya tanpa adanya kontak fisik.

2. Sensor Magnet
  
     Sensor mangnet adalah jenis sensor yang peka atau mudah terpengaruh dengan medan magnet,
 sehingga memberikan perubahan kondisi pada output. Sensor Magnet juga disebut relai buluh, yaitu alat yang akan terpengaruh medan magnet dan akan memberikan perubahan kondisi pada keluaran. Seperti layaknya saklar dua kondisi (on/off) yang digerakkan oleh adanya medan magnet di sekitarnya. Biasanya sensor ini dikemas dalam bentuk kemasan yang hampa dan bebas dari debu, kelembapan, asap ataupun uap.
3. Sensor Cahaya
  
     Sensor cahaya adalah salah satu alat yang digunakan dalam bidang mekatronika, sensor cahaya
berfungsi mengubah besaran cahaya menjadi besaran lisstrik. sensor cahaya juga bisa jumpai dalam kehidupan sehari-hari, seperti penerima remote televisi.

4. Sensor Suhu

 Sensor Suhu atau Temperature Sensors adalah jenis sensor yang digunakan untuk mengubah
energi panas menjadi besaran listrik. Sensor suhu melakukan pengukuran terhadap jumlah energi panas/dingin yang dihasilkan oleh suatu obyek sehingga memungkinkan kita untuk mengetahui atau mendeteksi gejala perubahan-perubahan suhu tersebut dalam bentuk output Analog maupun Digital.
Contoh sensor suhu yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari Dispenser, Rice cooker, dan kulkas.

5. Sensor Suara

Sensor suara adalah adalah sensor yang memiliki cara kerja merubah besaran suara menjadi
besaran listrik. Sensor suara berkerja berdasarkan besar/kecilnya kekuatan gelombang suara yang mengenai membran sensor yang menyebabkan bergeraknya membran sensor yang juga terdapat sebuah kumparan kecil di balik membran tadi naik & turun.

6. Sensor Tekanan

Sensor tekanan adalah sensor yang memiliki fungsi mengubah tekanan menjadi induktansi.     
Sensor tekanan biasanya bertindak sebagai transduser, itu menghasilkan sinyal sebagai fungsi dari tekanan yang dikenakan.

7. Sensor Kecepatan

Sensor kecepatan adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi kecepatan gerak, yang     
kemudian dirubah menjadi sinyal listrik.

Jumat, 28 Oktober 2016

Elektro Digital dan Analog




Pengertian Elektronika Digital dan Elektronika Analog

Dalam artikel ini ane mau berbagi Pengetahuan tentang Elektronika Digital dan Elektronika Analog, Nah kalau bicara tentang Elektronika Digital dan Elektro Analog ada 2 jenis yaitu Elektronika digital dan Elektronika Analog dan selain itu juga dapat Elektronika Daya, Elektronika Dasar dan Elektronika Industri

Okelah kalau begitu langsung saja kali ini ane mau ngebahas tentang informasi seputar Elektronika Digital dan Elektronika Digital dan Elektronika Analog.

Pengertian Elektronika Digital
 

Elektronika digital adalah bagian ilmu elektronika yang mempelajari tentang pemrosesan sinyal digital atau bisa disebut juga sinyal diskrit. Bagian elektronika yang dipelajari dimulai dari materi mengenai gerbang logika dasar sampai dengan sistem pemrosesan sinyal digital atau sinyal diskrit.
Sinyal digital berupa sinyal logic Low (0) dan logic High (1) yang bersifat terputus putus. Selain itu, elektronika digital merupakan aplikasi dari teori bilangan aljabar boolean yang digunakan dalam berbagai teknologi elektronik seperti komputer, telepon, serta perangkat elektronik canggih lainnya.

Pengertian Elektronika Analog

Elektronika analog adalah cabang ilmu elektronika yang fokus mempelajari fungsi dan sistem analog yang berkaitan dengan sinyal kontinyu atau sinyal analog. Pada elektronika analog, materi yang dipelajari berhubungan dengan pengolahan atau pemrosesan sinyal sinusoida atau sinyal analog itu sendiri.
Ada beberapa hal yang membuat elektronika digital dan analog menjadi berbeda selain jenis sinyal yang diproses. Banyak pihak yang beranggapan bahwa elektronika digital dianggap lebih canggih dibanding dengan sinyal analog. Elektronika digital mampu mengirim data dalam jumlah yang lebih banyak dan stabil.
Namun kelemahan dari elektronika digital terletak pada segmen peralatannya yang kadang membutuhkan banyak energi sehingga memakan biaya yang lebih mahal. Sekian informasi mengenai pengertian elektronika digital dan analog.

Senin, 19 September 2016

Dioda

DIODA

Dioda yang dipakai  secara umum, dibuat dari bahan Germanium dan silikon dan 0.3-0.4 Volt untuk tegangan Germanium pada Gambar dibawah, dioda yang digunakan dioda Silikon Jika sumber tegangan kurang dari 0,7 Volt maka tidak ada arus yang mengalir. Sebaliknya jika lebih dari 0,7 Volt maka tidak arus yang mengalir melalui dioda.


 Pada suatu rangkaian diode pada Gambar dibawah, rangkaian ada yang dibias maju dibias mundur, jika dibias mundur, maka arus yang mengalir kecil sekali dan bisa dianggap tidak ada. Karena itu nilai tegangan sama dengan nol lampu tidak menyala. Sebaliknya jika di bias maju, maka ada arus yang mengalir pada rangkaian dan lampu menyala.


Untuk menguji dioda apakah bias maju atau bias balik dapat menggunakan cara seperti dibawah.

Forward-biased
Reverese-biased



Tegangan Kaki (Knee Voltage) yaitu tegangan pada saat arus mulai naik secara cepat pada saat dioda berada di daerah maju, tegangan ini sama dengan tegangan penghalang.
Apabila tegangan dioda lebih besar dari tegangan kaki maka diode akan menghantar dengan mudah dan sebaliknya bila tegangan dioda lebih kecil maka dioda tidak menhantar dengan baik.
Di atas tegangan kaki, arus dioda akan membesar secara cepat, dengan kata lain pertambahan yang kecil pada tegangan dioda akan menyebabkan perubahan arus yang besar pada dioda.
Setelah tegangan penghalang terlampaui, yang menghalangi arus adalah hambatan Ohmic daerah P dan N, jumlah hambatan tersebut dinamakan Hambatan Bulk.

Macam macam dioda
  • Dioda zaner
Sebenarnya tidak ada perubahan struktur dasar dari zener, melainkan mirip dengan dioda. Tetapi dengan memberi jumlah doping yang lebih banyak pada sambunngan P dan N, ternyata tegangan breakdown dioda bisa makin cepat tercapai.


  • LED
LED adalah singakatan dari Light Emiting Dioda, merupakan komponen yang dapat mengeluarkan emisi cahaya.
LED merupakan produk temuan lain setelah dioda. Strukturnya juga sama dengan dioda, tetapi belakangan ditemukan bahwa elektron yang menerjang sambungan P-N juga melepaskan energi berupa energi panas dan energi cahaya.

Sabtu, 10 September 2016

Elektronika analog

Kapasitor

Kapasitor atau kondensator adalah suatu komponen listrik yang dapat minyimpan muatan listrik. Kapasitas kapasitor diukur dalam F (Farad) =  10-6 mF (mikro Farad) = 10-9 nF (nano Farad) 10-12 pF (piko Farad).
Salah satu karakteristik kapasitor yaitu dapat menyimpan tenaga listrik dalam suatu medan elektrostatis. Pengaruh dari medan listrik ini sudah di ketahui, namun tidak dapat dilihat mata.
Untuk membuat kapasitor dibutuhkan plat penghantar dan bahan dielektriknya harus tipis agar bias membuat kapasitor dengan volume yang kecil pula. Dengan lapisan elektrik yang tipis kapasitor dengan volume yang kecil pula. Dengan lapisan dielektrik yang tipis kapasitor harus mampu menahan tegangan DC yang tinggi tanpa menimbulkan kerusakan kapasitor (breakdown).
Kapasitor mempunyai kapitansi tidak konstan tergantung dengan temperatur, pembesaran dielektrik kapasitor elektrolit mempunyai dua kutub positive dan kutub negatif (bipolar), sedangkan kapasitor kering misal kapasitor mika, kapasitor kertas tidak membedakan kutub positive dan kutub negative (non polar). Bentuk dan simbol kapasitor dapat dilihat pada gambar di bawah ini

Kapasitor dapat dibedakan menurut :
  1. Nilai kapasitansinya
  • Dapat diubah ubah (variable capasitor dan trimming capasitor)
  • Tetap ( fixed capasitor)
      2. Bahan dasar
  • Mika
  • Keramik
  • Kertas
  • Plastik
  • Elektrolit
 Contoh :

Tabel kode warna pada kapasitor



Tabel kode angka pada kapsitor



Induktor

Induktor adalah komponen listrik yang digunakan sebagai beban induktif.



Kapasitas induktor dinyatakan dalam satuan H (Henry) = 1000mH (mili Henry).
kapasitor induktor diberi lambang L, sedangkan reaktansi induktif diberi lambang XL.
Suatu coil mempumyai nilai induktansi. "suatu arus yang berubah-ubah dalam suatu coil akan menghasilkan medan magnet ysng berubah ubah dan akan menghasilkan tegangan dengan arah yang berlawanan pada coil yang sama" , gejala ini sesuai hukum Lenz yang disebut induksi diri  (self-induction). Besarnya induktansi bergantung pada besar fisik, banyaknya l;ilitan dan jenis bahan inti dari induktor yang bersangkutan.
Kerugian pad ainduktor ini dibagi 2 jenis yaitu :
  • Kerugian dalam lilitan yang besarnya tergantung pada besarnya resistansi dari kawat dan besar arus yang mengalir
  • Kerugian dalam inti yag besarnya tergantung pada bahan inti dan frekuensi kerjanya.
 Factor kualitas dari induktor bisa dengan sebuah resistor yang resistor yang dipasang seri dengan induktor.
Jenis jenis induktor tergantung dengan jenis bahan lilitan, jenis bahan inti dan bentuk melilitkan kumparan pada inti. Induktor yang umum digunakan yaitu jenis transformator 

Rabu, 07 September 2016

Elektronika Analog

Resitor

Resistor adalah komponen dasar elektronka yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalirdalam suatu rangkaian. Resistor Bersifat resistif disebut Ohm atau di lambangkan dengan simbol
Ω (Omega).

Karakteristik utama dalam penggunaan resistor yaitu
a. harga resitansinya
b. rating dayanya

Rating daya menunjukkan daya maksimum yan bisa didisipasikan tanpa menimbulkan panas yang berlebihan sehingga rusak terbakar. Disipasi menunjukan daya sebesar 12.R akan dibuang/digunakan oleh resistor. Disipasi ini menjadi panas seiring dengan waktu yang berjalan.
Bentuk resistor yang umum adalah seperti tabung dengan dua kaki di kiri dan kananpada badannya terdapat lingkaran yang membentuk cincin kode warna untuk mengetahui besar resistansi tanpa mengukur besarnya dengan Ohmmeter. Kode warna tersebut adalah standar manufaktur yang di keluarkan oleh EIA (Elektronic Industries Association) seperti yang di tunjukkan pada tabel di bawah

Besarnya ukuran resistor sangat tergantung watt atau daya maksimum yang mampu di tahan oleh resistor. Umumnya di pasar tersedia ukuran 1/8, 1/4, 1, 2, 5, 10 dan 20 watt. Resistor yang memiliki daya maksimum 5, 10 dan 20 watt umumnya berbentuk balok berwarna putih dan nilai resitansinya dicetak langsung dibadanya, misal 1KΩ 5W

Contoh :

            Urutan cincin warna (resistor):
                       Coklat Ungu biru emas : 1   7    X10⁶      ± 5%  = 17MΩ ± 5%
                        Coklat Merah hitam jingga coklat : 1  2  0  10³  ± 1% = 120KΩ ±5%

Resistor dibedakan

a. menurut bahan
  • Resistor yang bahan dasarnya dari lilitan ( wirewound resistor)
  • Resistor yang bahan dasarnya dari karbon
  • Resistor film
b. Menurut kelinineran nilai arusnya (tidak sesuai dengan hukum ohm V=I.R
  • Thermistor (resistor yang sensitive terhadap temperatur
  • VDR (Voltage Dependent Resistor yaitu resitor yang tergantung terhadap tegangan)
  •  LDR (Light Dependent Resistor yaitu resistor yang sensitive terhadap cahaya)
  • Resistor yang sensitive terhadap tekanan/tegangan
c. Menurut nilai tahanannya
  • Resistor dengan nilai yang tetap (fixed resistor)
          Resistor tetap yaitu resistor yang nilai hambatannya relatif tetap, biasanya terbuat dari karbon, kawat atau panduan logam. Nilainya hambatannya ditentukan oleh tebalnya dan panjangnya lintasan karbon.
  • Resistor dengan nilai yang berubah-ubah (variable resistor/potensiometer)
          Resistor variable atau potensiometer, yaitu resistor yang besarnya hambatan dapat diubah-ubah. yang termasuk ke dalam potensio meter ini antara lain : Resistor KSN (Koefisien suhu negatif), Resistor LDR (light dependent resitor) dan resistor VDR (Voltage Dependent Resistor). Dengan simbol :
Resistor yang mempunyai kode angka dan huruf biasanya adalah resistor lilitan kawat yang di selubungi dengan keramik/porselin.

Arti kode angka dan huruf pada resistor dengan kode 5 W 22RJ adalah sebagai
berikut :
  •  5 W berarti kemampuan daya resistor besarnya 5 watt
  •  22 R berarti besarnya resitor 22Ω
  •  Dengan besarnya toleransi 5%





Rangkaian Resistor

Rangkaian resistor secara seri akan mengakibatkan nilai resitansi total semakin besar. Di bawah contoh resistor yang di rangkai secara seri.
Pada rangkaian resistor seri berlaku rumus :

Rtotal = R₁ + R₂ + R₃
Rangkaian resistor secara paralel akan mengakibatkan nilai resistansi pengganti semakin kecil. Di bawah ini contoh yang di rangkai secara paralel. Pada rangkaian resistor paralel berlaku rumus :
Rpengganti = 1/R₁ + 1/R  + 1/R